selamat siang sobat. setelah sebelumnya kita habis seru-seruan liat Animator vs Animation, hari ini kita lihat sotong.. hehe.. (loh kok jadi lihatin sotong...?), ada yang unik sama sotong, Ternyata Sotong Bisa Berpura-pura Jadi ‘Banci’.. penasaran..??? yuk kita simak tentang sotong.
Sotong dikenal karena kemampuan penyamarannya yang luar biasa, berkat
sel kulit khusus yang dapat membuat mereka berubah warna dalam sekejap.
Kini penelitian menemukan bahwa moluska cerdas tersebut menggunakan
kemampuan mengubah warnanya dengan cara yang kreatif: dengan
berpura-pura menjadi betina.
Sebenarnya sih berpura-pura jadi setengah jantan, setengah betina.
Ketika sotong pejantan mencoba menarik betina, dia sering “menipu” dengan menggambar pola betina pada salah satu sisi tubuhnya, sementara sisi satunya lagi, yang menghadap betina, menunjukkan pola pejantan. Penyamaran jenis kelamin tersebut menipu pejantan saingan yang menganggap bahwa yang mereka lihat hanyalah beberapa ekor sotong betina yang sedang berkumpul.
Hal tersebut membuka kesempatan lebih besar bagi sang sotong penipu untuk kawin.
Sebenarnya sih berpura-pura jadi setengah jantan, setengah betina.
Ketika sotong pejantan mencoba menarik betina, dia sering “menipu” dengan menggambar pola betina pada salah satu sisi tubuhnya, sementara sisi satunya lagi, yang menghadap betina, menunjukkan pola pejantan. Penyamaran jenis kelamin tersebut menipu pejantan saingan yang menganggap bahwa yang mereka lihat hanyalah beberapa ekor sotong betina yang sedang berkumpul.
Hal tersebut membuka kesempatan lebih besar bagi sang sotong penipu untuk kawin.
“Dengan menggunakan penampilan yang menipu tersebut, pejantan mengulur
waktu yang lebih banyak untuk meyakinkan betina untuk kawin sebelum
mereka dilihat oleh pejantan lainnya,” ujar peneliti Culum Brown,
seorang ahli biologi di Macquarie University, Australia.
Sotong pintar
Sotong merupakan kerabat dekat cumi-cumi dan gurita. Meski dalam bahasa Inggris sotong disebut 'cuttlefish', ia bukanlah ikan melainkan moluska, filum yang sama dengan bekicot dan siput. Namun sotong sedikit lebih cerdas dari hewan-hewan penghuni taman tersebut. Mereka juga memiliki sistem penglihatan yang canggih yang membuat mereka dapat memilih penyamaran yang paling sempurna untuk berbagai situasi.
Brown dan koleganya pertama kali menemukan penyamaran “muka dua” sotong di laboratorium mereka, di mana sotong tersebut ditempatkan di kandang semi-alamiah. Para peneliti mempelajari perilaku anti-predator mereka ketika sekelompok Sepia plangon, atau sotong muram (karena area sekitar matanya agak biru seperti sedih), mulai kawin. Para peneliti menemukan bahwa pejantan kadang menunjukkan pembagian perubahan warna yang aneh. Pada sisi yang menghadap ke betina, mereka menunjukkan pola garis yang menggoda lawan jenis. Di sisi lainnya yang menghadap pejantan saingan, mereka menunjukkan pola bintik-bintik, seperti penampilan betina.
Para peneliti kemudian mempelajari foto-foto yang diambil di Sydney Harbor Australia, mencari contoh perilaku aneh tersebut di alam liar. Dari penelitian lainnya, mereka memiliki foto-foto dari 108 kumpulan sotong yang diambil selama lebih dari enam tahun, termasuk 138 pejantan penyendiri.
Melakukan penyamaran
Dalam 39 persen kelompok sotong yang difoto yang berisi pejantan, pejantan yang kawin menggunakan penyamaran jenis kelamin tersebut. Perilaku tersebut terjadi hanya pada kelompok di mana ada dua pejantan dan satu betina, ungkap penelitian tersebut.
Betina yang banyak dapat mengacaukan konsentrasi pejantan atau membuat pejantan sulit untuk melakukan penyamarannya dengan tepat, tulis mereka pada 3 Juli dalam jurnal Biology Letters.
Sotong pintar
Sotong merupakan kerabat dekat cumi-cumi dan gurita. Meski dalam bahasa Inggris sotong disebut 'cuttlefish', ia bukanlah ikan melainkan moluska, filum yang sama dengan bekicot dan siput. Namun sotong sedikit lebih cerdas dari hewan-hewan penghuni taman tersebut. Mereka juga memiliki sistem penglihatan yang canggih yang membuat mereka dapat memilih penyamaran yang paling sempurna untuk berbagai situasi.
Brown dan koleganya pertama kali menemukan penyamaran “muka dua” sotong di laboratorium mereka, di mana sotong tersebut ditempatkan di kandang semi-alamiah. Para peneliti mempelajari perilaku anti-predator mereka ketika sekelompok Sepia plangon, atau sotong muram (karena area sekitar matanya agak biru seperti sedih), mulai kawin. Para peneliti menemukan bahwa pejantan kadang menunjukkan pembagian perubahan warna yang aneh. Pada sisi yang menghadap ke betina, mereka menunjukkan pola garis yang menggoda lawan jenis. Di sisi lainnya yang menghadap pejantan saingan, mereka menunjukkan pola bintik-bintik, seperti penampilan betina.
Para peneliti kemudian mempelajari foto-foto yang diambil di Sydney Harbor Australia, mencari contoh perilaku aneh tersebut di alam liar. Dari penelitian lainnya, mereka memiliki foto-foto dari 108 kumpulan sotong yang diambil selama lebih dari enam tahun, termasuk 138 pejantan penyendiri.
Melakukan penyamaran
Dalam 39 persen kelompok sotong yang difoto yang berisi pejantan, pejantan yang kawin menggunakan penyamaran jenis kelamin tersebut. Perilaku tersebut terjadi hanya pada kelompok di mana ada dua pejantan dan satu betina, ungkap penelitian tersebut.
Betina yang banyak dapat mengacaukan konsentrasi pejantan atau membuat pejantan sulit untuk melakukan penyamarannya dengan tepat, tulis mereka pada 3 Juli dalam jurnal Biology Letters.
Berubah warna saat terdapat lebih dari satu pejantan saingan mungkin
dapat terlalu berisiko bagi sotong, ujar Brown pada LiveScience. Jika
pejantan lain menyadari tipuan tersebut, dia akan mengajak berkelahi –
dan perkelahian pasti membuat pejantan yang menyamar, biasanya lebih
lemah, tidak memiliki kesempatan sama sekali untuk kawin. Makin banyak
pejantan yang berkumpul maka akan semakin sengit perkelahian tersebut.
Untuk binatang yang satu filum dengan siput, sotong jelas memamerkan kecerdasan mereka, ujar Brown.
“Fakta bahwa pejantan hanya melakukan penyamaran ini dalam konteks yang sangat tertentu, jelas menunjukkan bahwa mereka sangat sadar akan konteks sosial yang dihadapi mereka dan berperilaku sesuai lingkungan tersebut,” ujarnya.
Interaksi sosial yang kompleks sering dikaitkan tentang alasan mengapa primata dan burung menunjukkan kecerdasan mereka, dan mungkin ini sama halnya seperti yang terjadi pada sotong.. dan mungkin juga terjadi pada sobat kalau dimalam hari pas di perempatan lampu merah.. hahahaha.. just kiding.
Untuk binatang yang satu filum dengan siput, sotong jelas memamerkan kecerdasan mereka, ujar Brown.
“Fakta bahwa pejantan hanya melakukan penyamaran ini dalam konteks yang sangat tertentu, jelas menunjukkan bahwa mereka sangat sadar akan konteks sosial yang dihadapi mereka dan berperilaku sesuai lingkungan tersebut,” ujarnya.
Interaksi sosial yang kompleks sering dikaitkan tentang alasan mengapa primata dan burung menunjukkan kecerdasan mereka, dan mungkin ini sama halnya seperti yang terjadi pada sotong.. dan mungkin juga terjadi pada sobat kalau dimalam hari pas di perempatan lampu merah.. hahahaha.. just kiding.
Nah.. seperti itulah Ternyata Sotong Bisa Berpura-pura Jadi ‘Banci’
Sumber: Stephanie Pappas | LiveScience.com
kirain cuma si otong aja yg bisa jadi banci...
BalasHapuskira2 mangkal dimana tuh sob sotongnya kalo lagi jadi banci,,kwkwkwkwkwk
mangkal dekat rumah qmu sob.. hahahaha
Hapussotong sama cumi klo di olah enakan cumi lebih enak dan gurih hehehehehe
BalasHapusudah pernah merasa sotong pangkong belum.? enaaaak banget.. gurih lagi.. :D
Hapusahaha.. ngakak neh artikel ..
BalasHapussalam kenal gan
hehehe..salam kenal juga gan.. :D
Hapusahhhhh,,,,yang jelas jangan sampe makan sotong banci deh,,,nanti malah ketularan penyakit bancinya...hahahahha
BalasHapushahahhaa... takut ketularan banci ya.. :D
HapusWah langanan bascam nih...
BalasHapushemawan bisa juga ya...jadi bencong, heran...
siang hemawan, malam jadi hemawati.. wkwkwwkwk..:D
Hapusiya gan,,seperti artis tuh siapa namanya..yg banci
BalasHapus