Buku '5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia' karya Douglas Wilson terbitan Gramedia sangat menghina Nabi Muhammad.
Permasalahan ini terungkap dari surat pembaca salah satu media koran di jakarta.
Dalam buku tersebut dikatakan bahwa nabi muhammad seorang perampok dan perompak.
Buku itu menjelaskan tentang 5 (lima) kota yang berpengaruh didunia, yakni Yerusalem (Israel), Athena (Yunani), Roma (Italia), London (Inggris) dan New York (Amerika). Di tegaskan dalam buku tersebut Yerusalem murni milik israel bukan Palestina.
Yang sangat mengagetkan adalah di halaman 24 ketika membahas kota Yerusalem, disitu ditulis, "Selanjutnya ia (Muhammad) memperistri beberapa wanita lain. Ia menjadi seorang perampok dan perompak, memerintahkan penyerangan terhadap karavan-karavan Mekah. Dua tahun kemudian, muhammad memerintahkan serangkaian pembunuhan demi meraih kendali atas Madinah, dan di tahun 630 SM ia menaklukan mekkah."
Begitu pula pada halaman 25 alinea kedua dan ketiga. penulis menafsirkan bahwa agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad selalu ditegakkan dengan pedang.
"Terbitnya sebuah buku sudah melewati seleksi editor yang sangat ketat sehingga Gramedia harus bertanggung jawab terhadap terbitnya buku ini." Ungkap Fahmi Salim kepada media.
Menurut anggota Komisi Kajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, Jika penerjemah dan editor buku sudah mengetahui ada pernyataan penulisnya Douglas Wilson semacam itu yang melukai umat Islam semestinya juga tidak direkomendasi untuk dicetak Gramedia dan didistribusikan di tengah Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
"Terlepas dari adanya unsur kesengajaan atau alpa, nasi sudah jadi bubur maka saya harap seluruh buku yang telah beredar di toko-toko segera ditarik." pungkasnya.
Dalam buku tersebut dikatakan bahwa nabi muhammad seorang perampok dan perompak.
Buku itu menjelaskan tentang 5 (lima) kota yang berpengaruh didunia, yakni Yerusalem (Israel), Athena (Yunani), Roma (Italia), London (Inggris) dan New York (Amerika). Di tegaskan dalam buku tersebut Yerusalem murni milik israel bukan Palestina.
Yang sangat mengagetkan adalah di halaman 24 ketika membahas kota Yerusalem, disitu ditulis, "Selanjutnya ia (Muhammad) memperistri beberapa wanita lain. Ia menjadi seorang perampok dan perompak, memerintahkan penyerangan terhadap karavan-karavan Mekah. Dua tahun kemudian, muhammad memerintahkan serangkaian pembunuhan demi meraih kendali atas Madinah, dan di tahun 630 SM ia menaklukan mekkah."
Begitu pula pada halaman 25 alinea kedua dan ketiga. penulis menafsirkan bahwa agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad selalu ditegakkan dengan pedang.
"Terbitnya sebuah buku sudah melewati seleksi editor yang sangat ketat sehingga Gramedia harus bertanggung jawab terhadap terbitnya buku ini." Ungkap Fahmi Salim kepada media.
Menurut anggota Komisi Kajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, Jika penerjemah dan editor buku sudah mengetahui ada pernyataan penulisnya Douglas Wilson semacam itu yang melukai umat Islam semestinya juga tidak direkomendasi untuk dicetak Gramedia dan didistribusikan di tengah Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
"Terlepas dari adanya unsur kesengajaan atau alpa, nasi sudah jadi bubur maka saya harap seluruh buku yang telah beredar di toko-toko segera ditarik." pungkasnya.
Perusahaan Sebesar Gramedia ingin memancing provokasi sepertinya...
terlepas ini sengaja atau teledor, harus jadi perhatian nih..
Sdr. Wandi S Brata selaku pimpinan perusahaan penerbitan yang telah mencetak dan mengedarkan buku itu, tak cukup menanggapinya dengan hanya minta maaf dan memusnahkan semua buku itu.
Sama seperti halnya kasus Arswendo dulu, ini jelas penghinaan terhadap agama Islam, agama resmi di wilayah hukum NKRI, sehingga ybs harus tetap mempertanggung-jawabkan secara pidana, sebab ini masuk delik pidana! Lawyer hukum seperti Yusril, Munarman, dan Tim Pembela Muslim pastilah tidak akan tinggal diam.
The book was definitely aimed at a Christian audience. However, he often interpreted Scripture in a non-standard way, especially Biblical prophecies. For example, he stated that Rev. 13 referred to Nero's persecution of the Christians during his reign, whereas it's traditionally interpreted as referring to a world leader during the End Times. (source)
terlepas ini sengaja atau teledor, harus jadi perhatian nih..
Sdr. Wandi S Brata selaku pimpinan perusahaan penerbitan yang telah mencetak dan mengedarkan buku itu, tak cukup menanggapinya dengan hanya minta maaf dan memusnahkan semua buku itu.
Sama seperti halnya kasus Arswendo dulu, ini jelas penghinaan terhadap agama Islam, agama resmi di wilayah hukum NKRI, sehingga ybs harus tetap mempertanggung-jawabkan secara pidana, sebab ini masuk delik pidana! Lawyer hukum seperti Yusril, Munarman, dan Tim Pembela Muslim pastilah tidak akan tinggal diam.
The book was definitely aimed at a Christian audience. However, he often interpreted Scripture in a non-standard way, especially Biblical prophecies. For example, he stated that Rev. 13 referred to Nero's persecution of the Christians during his reign, whereas it's traditionally interpreted as referring to a world leader during the End Times. (source)
Dan inilah text buku aslinya itu :
Source : Google Books
Source : Google Books
Sebenarnya, ini bukan buku istimewa, apalagi 'best seller'. GRAMEDIA aja kayaknya memandang perlu untuk menerbitkannya ke dalam bahasa Indonesia, malahan untuk umum..! seharusnya untuk kalangan terbatas saja, seperti ummat kristiani saja. Kalau seperti ini bisa memicu kemarahan umat Islam.
wah harus dibasmi nih
BalasHapus